Friday, 18 March 2011

Cara menggunakan multitester

Satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi elektro adalah multitester,Alat ini tidak bisa lepas juga dari teknisi handphone.Selain menggunakan power suply seorang teknisi juga wajib mengetahui cara menggunakan mutitester.
Multitester dapat digunakan sebagai berikut:

1.Mengukur tegangan (volt meter)
Pasang kabel avo pada posisinya masing-masing Lihat skala pada multitester pada bagian V (volt) ada dua yaitu:
? DC Volt � (tegangan searah) : tegangan batrei, tegangan output IC power dan sebagainya.
? AC Volt ~ (tegangan bolak-balik) tegangan listrik arus kuat (PLN).
Pada umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran dalam ponsel menggunakan DC Volt. Tentukan objek pengukuran, misalnya akan mengukur batrei nokia yang berkapasitas 3.7V.
? Jika menggunakan skala 20V, maka hasilnya akan akurat terbaca 3.76 Volt.
? Jika menggunakan skala 2V maka hasilnya 1 hasilnya melebihi kapasitas.
? Jika menggunakan skala 200V maka hasilnya tidak akurat, tarbaca 3.6V atau 3.7V
? Jika menggunakan skala 750V maka hasilnya akan tebaca 3V atau 4V (dibulatkan tanpa koma) Setelah objek pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih dengan tepat. Maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kabel merah ke positif batre dan kabel hitam ke negative batre, maka hasil pengukuran akan terbaca oleh avo meter. Jika terbalik hasilnya akan tetap mulcul, namun hasilnya akan negative. Beda dengan avo analog, jika pengukuran terbalik maka jarum avo akan bergerak sampai mentok ke kiri.

2 Mengukur tahanan (ohm meter)
Tentukan objek yang akan diukur (resistor, capasitor, dll) Perhatikan skala pengukuran pada ohm meter:
? 200 artinya untuk mengukur hambatan yang nilainya maksimal 200ohm.
? 2k artinya untuk mengukur hambatan yang nilainya maksimal 2000 ohm (2k ohm)
? 20k artinya untuk mengukur hambatan yang nilainya maksimal 20.000 ohm (20K ohm)
? 200k artinya untuk mengukur hambatan yang nilainya maksimal 200.000 ohm (200k ohm)
? 2m artinya untuk mengukur hambatan yang nilainya maksimal 2.000.000 ohm (2000k ohm / 2 mega ohm) Jika kita tidak mengetahiu besaran nilai yang diukur maka gunakan skala 20k, kemudian lakukan pengukuran. Jika hasilnya overload, maka naikkan skala. Jika hasilnya didital di belakang koma kurang akurat maka turunkan skala.

3. Mengukur kapasitor/condenser 
Pilih skala bagian F dan pilih skala yang sesuai. Lakukan pengukuran pada kapasitor, maka hasilnya akan muncul dengan satuan ukur Farad atau Micro Farad. Tempelkan kaber avo pada salah satu kapasitor, kabel positif dan negative tidak boleh terbalaik. Jika pesisi benar maka akan muncul hasil tegangan. Jika terbalik nilai tegangan tidak akan keluar, jika nilai tegangan
keluar maka kapasitor tersebut menendakan rusak dan harus diganti.

4. Mengukir hambatan jalur
Pilih skala Buzzer, jika kabel avo positif dan negative ditempelkan maka buzzer avo akan berbunyi. Polih objek pengukuran, misalnya akan mengukur jalur swit on/off nokia 2112. Tempelkan kabel positif ke salah satu kaki on/off, kabel negative tempelkan ke kaki IC UEM jalur P7. Maka buzzer avo akan berbunyi, hal itu menandakan jalur dari swit on/off ke IC UEM dalam keadaan bagus. Tetapi jika buzzer avo tidak bunyi, coba pindahkan kaber positif avo ke kaki swit on/off yang satunya. Jika buzzer tetap tidak mau bunyi maka jalur putus, harus dilakukan system jumper.

No comments:

Post a Comment